Paku Tekan

Paku tekan ialah logam lembut yang hujungnya tajam, umumnya diperbuat daripada sejenis besi yang lembut yang digunakan untuk melekatkan dua bahan dengan menembusi kedua-duanya. Paku tekan untuk kegunaan khas juga boleh diperbuat daripada keluli,tembaga atau aluminium.

Paku tekan umumnya ditembuskan pada bahan dengan menggunakan hujung ibu jari yang memerlukan kekuatan tenaga dengan kadar dorongan kecil. Pelekatan oleh paku tekan terjadi dengan adanya daya gesek pada arah tegak dan daya tegangan pada arah selari. Hujung paku tekan kadangkala ditekuk untuk mencegah paku keluar.

FALSAFAH

Maka alangkah eloknya jikalau kita mengingat falsafah paku kalau tidak salah kalau para raja jawa dahulu banyak yang memungutnya untuk dijadikan sebagai symbol ketinggian derajat mereka semisal dengan pentasbihan Pakubuwono, Paku bumi, Paku alam dan sebagainya.

Demi merekatkan satu kayu dengan kayu yang lain umpamanya, sudah menjadi ”nasib” paku untuk dipukuli secara terus menerus hingga tertancap sedalam-dalamnya. Kerana sedikit saja paku itu muncul kepermukaan tentu akan dapat mengakibatkan orang lain tersandung dirinya.

Agar tidak terjadi malapeta yang tidak diinginkan, maka ukuran paku itupun harus sesuai betul dengan barang yang akan dipaku. Tidak mungkin paku tekan yang kita pakai untuk menusuk kertas dan jangan pula memaksakan memaku kayu beruti dengan paku tekan. Jika hal itu tetap dipaksa-paksakan, tentu paku akan bengkok atau bahkan pecahnya kayu yang hendak disatukan. Begitupun sebaliknya, tiada gunanya memfungsikan paku berukuran kecil untuk memaku sesuatu yang berukuran besar. Meskipun tidak terjadi suatu pemecahan, namun hal itu tidak akan sampai sia-sia. Maka jangan paksakan memaku beluti memakai paku tekan dan jangan pula memaku beluti dengan menggunakan paku biasa. Kalaupun hal itu tetap kita lakukan maka lambat laun akan terjadi kebocoran pula pada benda yang hendak dipaku.